Haditsini juga menjadi dalil pengecualian atas sabda Nabi yang menyebutkan bahwa beliau tidak menyukai obrolan-obrolah yang terjadi selepas isya. Karena bercengkerama dengan istri adalah salah satu perkara yang bermanfaat. Bahkan termasuk ibadah. Sebagaimana penjabaran dari kaidah "Al Wasailu Lahaa hukmul Maqashid".
Diriwayatkandari Utsaman bin Hunaif bahwa seorang lelaki buta datang kepada Nabi SAW memohon supaya Rasulullah SAW berdoa untuk kesembuhannya. Rasulullah SAW pun bersabda: "Jika engkau ingin, aku akan doakan. Namun jika engkau bersabar maka itu lebih baik.". Lelaki itu tetap berkata, "Doakanlah.".
MengapaNabi Muhammad Sayang Kucing? NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Menyebutkan bahwa Rasulullah saw. Menumpahkan kerisauan beliau kepada Ummulmu'minin Khadijah r.a. saat turunnya
Pengertianrasul sebagai uswatun hasanah dapat dimaknai sebagai keputusan Allah untuk menjadikan rasul-Nya sebagai suri tauladan bagi umat manusia. Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai rasul Allah memiliki akhlak yang begitu mulia. Yoli Hemdi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW, menyebutkan bahwa tidak ada yang
MenurutMuhammad bin Fariz, jelaslah bahwa tempat hijrah Rasulullah dikenal dengan dua nama sekaligus: Yatsrib dan Madinah. Dalam sebuah hadis mengenai negeri hijrahnya, Rasulullah bersabda, "Aku bermimpi melihat diriku hijrah dari Mekkah ke sebuah negeri yang ditumbuhi kurma.
risiko yang berkaitan dengan selera konsumen adalah. Ilustrasi Kisah Nabi, sumber ShutterstockManusia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah. Untuk itu, Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk menjadi pengingat bagi umat buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Kemenag 2019195-196, sebuah riwayat dari Ibnu Hibban yang bersumber dari pernyataan Abu Dzar al-Ghifari kepada Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan bahwa ada nabi dan 313 rasul yang diutus Allah sendiri merupakan seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri. Sementara itu rasul adalah laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri dan orang nabi serta rasul di antara manusia bukan tanpa alasan, semuanya memiliki tujuan tersendiri. Pengutusan ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Allah Allah Mengutus Para Nabi dan Rasul?Mengutip Jurnal Kebutuhan Manusia Terhadap Dakwah dan Filsafat karya Ashadi Cahyadi 2013 14-15, pada dasarnya tidak semua manusia mampu mempertahankan dan mengikuti fitrah agama. Ketika lahir ke dunia, manusia akan bertemu dengan hal-hal duniawi dan melalaikan janjinya kepada Allah semasa dalam keinginannya tidak terpenuhi, manusia bisa saja mengalami keguncangan jiwa dan mengalami gangguan secara fisik seperti stres, berbuat hal yang jahat, dan itulah, Allah mengutus rasul-Nya sebagai tauladan umat manusia. Rasul bertugas untuk menjelaskan cara hidup yang benar di bumi sesuai dengan fitrah. Aturan ini disampaikan oleh rasul melalui kata lain, Allah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat Muslim. Wahyu ini bisa berupa suhuf, mushaf, atau risalah kenabian yang Kisah Nabi, sumber Zakat OrIDFungsi Nabi dan RasulMengutip buku Kenabian Nubuwwah dalam Al-Qur'An tulisan Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur'An 201240-48, ada beberapa fungsi nabi dan rasul menurut Al-Quran, di antaranyaAllah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menjadi saksi atas hidup orang-orang beriman dan amalan yang mereka lakukan. Selain itu, nabi dan rasul juga menjadi saksi atas keingkaran orang-orang yang tidak beriman. Allah SWT berfirman"Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul Muhammad kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, Sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir'aun."Seluruh nabi dan juga rasul bertugas untuk memberitakan kabar baik kepada manusia terkait wahyu yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, Allah juga menjamin keselamatan nabi dari gangguan orang kafir dalam menjalani tugas mulia nabi serta rasul berikutnya, yakni mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa. Nabi dan rasul juga berupaya membimbing dan membantu umat manusia untuk kembali ke jalan yang nabi serta rasul bertugas untuk membacakan ayat-ayat suci yang telah diwahyukan Allah. Sebagai contoh, Nabi Daud membacakan kitab Zabur, Nabi Isa membacakan kitab Injil pada Bani Israil, dan Nabi Musa membacakan kitab Taurat pada Bani Israil.
Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa – Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa “Sebaik-baik Perkataan Adalah Kitab Allah dan Sebaik-baik Petunjuk Adalah Petunjuk Nabi Muhammad Saw” Rasulullah saw telah menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Pernyataan ini mencerminkan betapa tingginya pengakuan Rasulullah saw terhadap kemuliaan dan kebenaran Al-Quran. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan. Al-Quran mengajarkan kita tentang kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata cara hidup yang benar. Al-Quran juga mengandung beberapa tuntunan yang berfungsi sebagai panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupannya. Di antaranya adalah menghormati orang lain, menghormati hak-hak mereka, menjaga kestabilan sosial, menghormati hukum dan undang-undang, serta menghormati agama lain. Al-Quran bahkan mengajarkan tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya di dunia ini dengan mencari ridho Allah. Selain itu, Rasulullah saw juga menyebutkan bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Ini adalah pernyataan yang sangat penting karena Rasulullah saw adalah contoh terbaik bagi umat manusia. Beliau adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya. Beliau adalah contoh yang sempurna dalam menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Karena itu, Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Itu berarti bahwa untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam, kita harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. Ini akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan 1. Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu 2. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang 3. Selain itu, sebaik-baik petunjuk juga adalah petunjuk Nabi Muhammad 4. Rasulullah saw adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan 5. Umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat 6. Membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Penjelasan Lengkap Mengapa Rasulullah Saw Menyebutkan Bahwa 1. Rasulullah saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ini adalah satu konsep penting yang harus dipahami oleh semua orang yang mengikuti agama Islam. Konsep ini juga berlaku untuk semua orang yang memiliki keyakinan dalam agama lain. Al-Quran adalah wahyu Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Al-Quran adalah sumber utama hukum, nilai, dan ajaran Islam. Ini adalah kitab suci yang mengandung nilai-nilai spiritual, moral, dan etis yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang mengikuti ajaran Islam. Selain itu, Al-Quran adalah satu-satunya sumber kesucian dan kebenaran yang tidak dapat dipungkiri. Ini adalah sumber yang tidak akan pernah menyesatkan dan memberikan petunjuk kepada orang yang tulus dalam beribadah. Al-Quran mengandung berbagai informasi tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang harus diikuti oleh orang yang mengikuti agama Islam. Berdasarkan ajaran Al-Quran, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ajaran ini menekankan pentingnya berpegang teguh pada Al-Quran sebagai sumber panduan dalam kehidupan. Semua orang yang mengikuti agama Islam harus menghormati Al-Quran dan mengikuti ajarannya. Konsep ini juga penting untuk semua orang yang memiliki keyakinan dalam agama lain. Ajaran Al-Quran menekankan pentingnya menghormati semua agama dan menghormati kepercayaan orang lain. Selain itu, Al-Quran juga menganjurkan kita untuk menjaga kesucian dan kebenaran dengan menghormati nilai-nilai yang dianut oleh agama lain. Oleh karena itu, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, yaitu Al-Quran. Ini adalah konsep penting yang menekankan pentingnya mengikuti ajaran Al-Quran dan menghormati semua nilai dan ajaran yang dianut oleh semua agama. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kesucian dan kebenaran akan terpelihara. 2. Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Rasulullah Saw menyebutkan bahwa Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Sebagai salah satu kitab suci terbesar di dunia, Al-Quran adalah sumber informasi yang menyeluruh, yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, mulai dari ajaran agama hingga tata cara hidup yang baik. Al-Quran mengajarkan kesucian moral, yang merupakan dasar dari ajaran agama Islam. Kesucian moral berarti bahwa seorang harus bertindak sesuai dengan akhlak yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Al-Quran juga sangat penting bagi umat Islam. Hal ini dimaksudkan untuk membantu manusia menjadi manusia yang lebih baik dan bermoral. Nilai-nilai etika ini meliputi kejujuran, keadilan, kemampuan untuk menghormati orang lain, dan lain sebagainya. Hukum-hukum yang tercantum dalam Al-Quran juga sangat penting. Hukum-hukum ini bertujuan untuk menjamin bahwa umat Islam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama. Ini termasuk hukum tentang ibadah, hukum tentang tata cara berperilaku, dan lain-lain. Hukum-hukum ini sangat penting bagi umat Islam karena mereka berperan sebagai pengingat bahwa mereka harus selalu berpegang teguh pada ajaran agama. Tata cara hidup yang benar juga diajarkan dalam Al-Quran. Tata cara hidup ini berfokus pada cara berbicara, berpikir, dan bertindak yang benar. Ini mencakup menghormati orang lain, menghormati hak-hak mereka, dan memilih perbuatan yang bersih. Hal ini sangat penting bagi umat Islam karena mereka harus berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermoral. Kesimpulannya, Al-Quran mengandung petunjuk mengenai semua aspek kehidupan, seperti kesucian moral, nilai-nilai etika, hukum-hukum, dan tata cara hidup yang benar. Hal ini dimaksudkan untuk membantu umat Islam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, Al-Quran dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat menyeluruh mengenai kehidupan manusia. 3. Selain itu, sebaik-baik petunjuk juga adalah petunjuk Nabi Muhammad saw. Rasulullah saw telah menyebutkan bahwa selain petunjuk yang terbaik, petunjuk Nabi Muhammad saw juga sangat baik. Petunjuk ini telah berada di sisi manusia sejak abad ke-7, ketika Nabi Muhammad saw telah menerima wahyu dari Allah. Petunjuk ini telah berkembang dan menjadi cukup kuat sebagai petunjuk bagi umat manusia sepanjang sejarah. Petunjuk Nabi Muhammad saw ini membantu umat manusia untuk menghadapi berbagai masalah moral, spiritual, dan sosial yang dihadapi saat ini. Petunjuk ini mencakup semua aspek kehidupan manusia, mulai dari masalah-masalah umum seperti menjaga kesehatan, menjaga kehormatan, dan menghormati hak asasi manusia, hingga masalah-masalah lebih spesifik seperti kewajiban untuk beribadah, berzakat, dan menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk terbaik yang bisa digunakan oleh umat manusia untuk mengikuti ajaran agama. Petunjuk ini telah terbukti ampuh dalam menangani masalah-masalah moral, spiritual, dan sosial di masa lalu dan masa kini. Petunjuk ini juga memungkinkan umat manusia untuk hidup bahagia dan sejahtera, karena petunjuk ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan sesama, memelihara ketertiban dan kedamaian, dan menjalankan perintah yang diberikan oleh Allah. Karena itu, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk yang sangat berharga bagi umat manusia. Petunjuk ini mendorong umat manusia untuk hidup secara bertanggung jawab dan menghormati hak asasi manusia. Petunjuk ini juga menekankan pentingnya memelihara hubungan baik dengan sesama dan melaksanakan perintah Allah. Dengan demikian, petunjuk Nabi Muhammad saw adalah petunjuk terbaik yang dapat diikuti oleh umat manusia untuk hidup dalam kesejahteraan dan bahagia. 4. Rasulullah saw adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana umat Islam harus menjalani kehidupannya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Rasulullah Saw adalah contoh yang sempurna bagi umat Islam karena ia menjalankan hidupnya dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Sebagai Nabi besar dan utusan Allah, Rasulullah Saw mendidik umat Islam untuk menghormati hukum dan undang-undang yang berlaku di masyarakat. Sebagai contoh, ia mengajarkan kepada umat Islam untuk mematuhi undang-undang yang berlaku di Madinah ketika mereka pindah ke kota itu. Selain itu, Rasulullah Saw mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak setiap orang. Ia mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak yang diberikan oleh peraturan dan undang-undang, termasuk hak untuk berbicara, mengutarakan pendapat, dan memilih. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada umat Islam untuk memperlakukan setiap orang dengan adil dan tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan warna kulit, gender, agama, ataupun etnis. Hal ini merupakan bagian penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Rasulullah Saw juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati peraturan dan undang-undang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, beliau mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak melanggar hukum, menjaga keamanan dan ketertiban, dan menghormati pemerintah yang berkuasa. Ia juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati hak-hak seseorang. Sebagai contoh, ia mengajarkan kepada umat Islam untuk berlaku adil dan menghormati hak-hak orang lain, termasuk hak untuk berbicara dan mengutarakan pendapat. Ia juga mengajarkan kepada umat Islam untuk menghormati orang lain, memperlakukan mereka dengan hormat dan tidak menyakiti mereka. Kesimpulannya, Rasulullah Saw adalah contoh sempurna bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan dengan menghormati hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak seseorang, dan menjaga keharmonisan sosial. Beliau mengajarkan kepada umat Islam untuk mematuhi hukum dan undang-undang, menghormati hak-hak orang lain, dan berlaku adil terhadap semua orang. Dengan mengikuti contoh Rasulullah Saw, umat Islam dapat menjalani hidup yang lebih baik dan menjaga keharmonisan sosial yang baik. Umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw adalah pembawa risalah Allah SWT. Dengan demikian, setiap umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuknya untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Ini adalah sebuah perintah yang sangat penting yang diberikan oleh Rasulullah saw. Karena dalam Al-Quran terdapat banyak petunjuk yang dibutuhkan oleh umat Islam untuk menjalankan kehidupan yang sesuai dengan agama. Al-Quran berisi petunjuk tentang makanan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan, tentang cara berbicara dan bertindak dengan baik, tentang bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan masih banyak lagi petunjuk lainnya. Selain itu, Al-Quran juga mengandung sejumlah kisah yang berfungsi sebagai motivasi dan contoh bagi umat Islam. Kisah-kisah ini bisa menginspirasi umat Islam untuk menjadi orang yang lebih baik. Kita juga dapat melihat bagaimana Rasulullah saw menjalankan kehidupan beragama dengan baik dan menjadi contoh untuk umat Islam. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam bisa mengikuti jejak beliau dan menjadi orang yang lebih baik. Ketika umat Islam membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, mereka juga akan memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Hak-hak ini termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan dari kejahatan, hak untuk mendapatkan keadilan, dan hak untuk hidup dengan damai. Sementara kewajiban umat Islam adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, menghormati hak-hak orang lain, dan hidup dalam kesatuan. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam juga akan dapat mencapai kesempurnaan dan kesucian. Dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan memahami bahwa semua tindakan yang mereka lakukan harus sesuai dengan aturan agama dan tidak boleh melanggar aturan yang telah Allah tetapkan. Dengan demikian, umat Islam akan menjadi orang yang lebih baik dan bermoral. Oleh karena itu, umat Islam harus membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw untuk memenuhi hak-hak dan kewajiban sebagai umat Islam. Dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw dan menjalankan perintah Allah SWT, umat Islam dapat mencapai kesempurnaan dan kesucian dalam kehidupan beragama. 6. Membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw adalah seorang yang dihormati sebagai Nabi dan Rasul Allah dan menjadi sosok yang menjadi teladan bagi umat Muslim. Beliau menyebutkan bahwa membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw akan memastikan bahwa umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Mengapa Rasulullah Saw menyebutkan hal tersebut? Pertama, Al-Quran adalah kitab suci bagi umat Islam dan berisi petunjuk Allah yang diturunkan untuk menuntun manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Al-Quran menyebutkan bahwa Allah telah memberikan manusia petunjuk yang tepat agar mereka dapat mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam dapat memastikan bahwa mereka berada di jalan yang benar. Kedua, Nabi Muhammad saw adalah seorang yang dihormati dan diutus sebagai pembawa dari wahyu Allah. Beliau adalah teladan yang sempurna bagi umat Islam. Dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memastikan bahwa mereka selalu berada di jalan yang benar. Ketiga, melalui membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Dengan mengikuti petunjuk Al-Quran dan Nabi Muhammad saw, umat Islam akan dapat melakukan kebaikan di dunia dan mendapatkan balasan yang baik di akhirat. Oleh karena itu, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa dengan membaca Al-Quran dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, umat Islam akan selalu berada di jalan yang benar dan dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw menyebutkan hal ini sebagai bentuk peringatan agar umat Islam selalu ingat akan kewajiban mereka untuk mengikuti petunjuk Allah dan menjalankan ibadah dengan benar. Dengan demikian, umat Islam dapat mencapai kesempurnaan di dunia dan di akhirat.
loading...Menurut Al-Mas’udi, kehadiran pasukan bergajah terjadi pada hari Senin, 13 Muharram dan mendekati tanggal 17 Muharram. Dari situ, Al-Mas’udi menyimpulkan bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad itu 8 Rabi’ul Awwal, bukan tanggal 12. Foto/Ilustrasi Ist Kapan sejatinya Nabi Muhammad SAW lahir, tidaklah ada kesepakatan yang bulat. Namun, di kalangan umat Islam, riwayat yang paling populer menyebutkan bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi. Pada tanggal dan bulan inilah peringatan maulid Nabi paling banyak dilakukan. Baca Juga Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad mengungkap ada perbedaan pendapat mengenai hari, tanggal, bulan dan tahun kelahiran nabi tersebut. Caussin de Perceval dalam Essai sur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Makkah di rumah kakeknya Abdul-Muthalib.“Hari itu Senin adalah hari kelahiranku," jawab Nabi Muhammad SAW ketika ditanya seorang sahabat mengapa dirinya berpuasa pada hari kalangan umat Islam, riwayat yang paling populer menyebutkan bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas “Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah.” Baca Juga Di dalam kitabnya al-Mukhtashar al-Kabir fi Sirah al-Rasul 1993, Imam Izuddin bin Badruddin al-Kinani menyatakan bahwa pendapat ini adalah sahih. Pendapat itu juga dikuatkan dengan riwayat Qays bin Makhramah, meski tidak disebutkan secara detil berapa sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, Qays bin Makhramah mengatakan kalau dirinya dan Nabi Muhammad dilahirkan pada tahun yang sama, yaitu Tahun sejarawan al-Mas’udi, sebagaimana dikutip dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih M Quraish Shihab, 2018, berpendapat kalau Nabi Muhammad lahir pada 8 Rabi’ul Awwal, atau empat hari lebih awal dari pendapat yang populer selama ini. Al-Mas’udi mencocokkan tanggal itu dengan kehadiran pasukan bergajah Raja Abrahah. Menurutnya, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah pasukan bergajah datang. Sementara, masih menurut Al-Mas’udi, kehadiran pasukan bergajah terjadi pada hari Senin, 13 Muharram dan mendekati tanggal 17 Muharram. Dari situ, Al-Mas’udi menyimpulkan bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad itu 8 Rabi’ul Awwal, bukan tanggal ilmu falak asal Mesir, Mahmud al-Falaki al-Mashry, memiliki pendapat yang berbeda. Mahmud menyebut kalau tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah 9 Rabi’ul Awwal tahun 571 Masehi atau hari ke-55 setelah tentara gajah Raja Abrahah mengalami samping ketiga pendapat di atas, ada beberapa pendapat yang menyebutkan kalau Nabi Muhammad lahir pada bulan Rajab, Ramadhan, atau Muharram. Dalam sebuah riwayat, Uqbah bin Mukarram mengemukakan bahwa hari lahir Nabi Muhammad adalah hari Senin tanggal 12 ada pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad dilahirkan jauh sebelum Raja Abrahah menyerang Ka’bah, atau sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah. Imam al-Dzahabi dengan keras menilai kalau riwayat itu –Nabi Muhammad lahir 15 tahun sebelum Tahun Gajah- sebagai sebuah Maulid Nabi ini, dengan berbagai versi tanggalnya, kini dipraktikan secara meriah di berbagai belahan dunia dengan berbagai motivasi, di antaranya mengungkapkan rasa suka cita atas kelahiran Rasulullah SAW, ekspresi rasa cinta terhadap Rasulullah SAW, ungkapan rasa syukur, menambah keimanan dan keislaman, sarana dakwah, sarana shadaqah, berdzikir, perenungan batin, melestarikan ajaran Islam, inspirasi kehidupan, dan berbagai macam motivasi lainnya. Baca Juga mhy
loading...Seumur hidup beliau, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan adzan ternyata ada sebabnya. Foto ilustrasi muazin/Ist Mengapa Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam SAW tidak pernah mengumandangkan adzan ? Simak alasannya berikut ini. Sebagaimana diketahui pada masa Rasullullah SAW, adzan selalu dikumandangkan oleh beberapa sahabat di antaranya Bilal bin Robbah, Ibnu Ummi Maktum, Abu Mahzurah, dan Sa'ad Al-Qarazh radhiyallahu 'anhum. Inilah sahabat yang menjadi muazzin juru Adzan Rasulullah SAW. Lalu, apa alasan Nabi Muhammad SAW tidak mengumandangkan Adzan? Habib Abdurrahman Assagaf Ternate dalam satu kajiannya mengatakan, ada satu hikmah besar yang patut diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi umatnya melebihi diri beliau SAW seumur hidup tidak pernah mengumandangkan Adzan sebelum didirikannya sholat berjamaah, ternyata ada sebabnya. Alasannya adalah Nabi khawatir jika Beliau mengumandangkan Adzan, sampai pada kalimat حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ "hayya 'alass sholah" mari dirikan sholat, kemudian di saat itu tidak ada yang datang ke masjid, maka umatnya akan demikian? Karena menjawab panggilan Nabi itu hukumnya wajib dan harus segera ditunaikan. Rasulullah SAW takut kelak membebani Abdurrahman Assagaf juga menerangkan, apabila Nabi Adzan maka dikhawatirkan akan menjadi suatu perkara yang wajib. Perlu diketahui secara hukum, sholat berjamaah di masjid hukumnya ada khilaf di kalangan ulama Fuqaha. Dalam Mazhab Syafi'i ada 2 pendapat yang tarjih kuat. Pertama menyebutkan bahwa sholat berjamaah di masjid hukumnya fardhu kifayah menurut Imam An-Nawawi 631-676 H. Artinya, jika sholat berjamaah itu dikerjakan beberapa orang saja, maka gugurlah kewajiban muslim yang lain. Pendapat kedua mengatakan Sunnah Mazhab Hambali dan Hanafi mengatakan sholat berjamaah di masjid hukumnya wajib. Kesimpulannya terjadi khilaf di kalangan ulama terkait hukum sholat berjamaah ke topik di atas, seandainya dulu Rasulullah SAW mengumandangkan adzan, maka sholat berjamaah mutlak menjadi wajib karena ada kalimat "hayya 'alas sholah" yang diserukan oleh Nabi. Artinya, yang terlambat datang ke masjid akan berdosa, yang tidak datang ke masjid akan berdosa."Nabi tidak mau memberatkan umatnya, maka beliau tinggalkan adzan. Yang diperintah untuk mengumandangkan Adzan pada masa Belia adalah Sayyidina Bilal, Abdullah Ibnu Ummi Maktum. Inilah bentuk kasih sayang Nabi kepada umatnya," jelas Habib sebabnya dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah, Nabi Muhammad SAW disifati dengan Ar-Rauf sangat mengasihi sifat Ar-Rahim penyayang yang termasuk sifatnya Allah Ta'ala. Kedua sifat ini Allah berikan kepada kekasih-Nya Nabi Muhammad جَآءَكُمۡ رَسُوۡلٌ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ عَزِيۡزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيۡصٌ عَلَيۡكُمۡ بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌArtinya "Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." QS At-Taubah Ayat 128Demikian alasan mengapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan adzan. Beliau sangat menyayangi umatnya dan tidak mau memberatkan umatnya. Baca Juga Berikut Tusiyah Habib Abdurrahman Assagaf disiarkan Channel AQSHAGHAFI 9 November 2021 rhs
Jakarta - Sepanjang hidup Rasulullah SAW, beliau tidak pernah mengumandangkan azan. Rasulullah hanya mempercayakan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan sebagai seruan mengapa Rasulullah SAW tak pernah azan? Simak alasannya berikut Rasulullah SAW Tidak Pernah AzanPara cendekiawan Muslim telah banyak mendiskusikan terkait Rasulullah SAW yang tak pernah azan. Salah satunya adalah Imam Besar Arab Saudi Syekh Assim Al Hakeem, ia berpendapat bahwa Rasulullah tidak pernah azan lantaran beliau memiliki tanggung jawab terhadap umatnya yang jauh lebih besar. Tanggung jawabnya sebagai khalifah tidak bisa ia berikan kepada orang lain. Oleh sebabnya, Rasulullah meminta bantuan Bilal bi Rabah untuk mengumandangkan azan di setiap waktu salat."Rasulullah SAW tidak pernah mengumandangkan azan karena beliau sibuk dengan urusan yang lebih penting dan bernilai lebih besar bagi umatnya," jelas Syekh Assim, seperti dikutip dari situs resminya, Selasa 6/6/2023.Dalam Kitab al-Majmu, Imam Nawawi menyebutkan pernyataan Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu. Umar pernah berkata,لَوْ كُنْتُ أُطِيقُ الأَذَانَ مَعَ الْخِلافَةِ لأَذَّنْتُArtinya "Jika aku mampu memenuhi kewajiban untuk mengumandangkan azan sekaligus memenuhi tugas sebagai khalifah, aku akan melakukannya."Izzuddin Abdul dalam Kitab Ahasin al-Kalam Imam juga mengemukakan bahwa, Rasulullah SAW tidak pernah azan lantaran beliau sosok yang konsisten dalam melakukan sesuatu. Itulah mengapa Rasulullah tidak bisa berkomitmen dalam hal lain, beliau hanya menghabiskan waktunya untuk urusan hanya itu dalam Kitab Mawahib al-Jalil, al-Hattab berpendapat mengenai Rasulullah yang tak pernah azan. Menurutnya lafaz azan "Bersegeralah menuju salat" jika di ucapkan oleh Rasulullah maka mengimplikasikan kewajiban yang harus segera beliau memiliki nilai wajib, sedangkan Rasulullah ingin melindungi umatnya dari hukuman yang disebutkan dalam Surah An-Nur ayat 63 yang berbunyi,لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌArtinya "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menyelinap di antara kamu dengan bersembunyi, maka hendaklah orang-orang yang menentang perintah Rasul-Nya takut akan mendapat fitnah atau azab yang pedih."Alasan yang terakhir mengapa Rasulullah SAW tidak pernah azan adalah karena dalam lafaz azan terdapat kesaksiaan untuk Rasulullah SAW. Imam al-Naisaburi dalam Nur al-Absor menyatakan,"Memberikan kesaksian kepada Nabi SAW juga merupakan bagian dari azan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak pantas baginya untuk memberikan kesaksian kepada dirinya sendiri."Sebenarnya, Rasulullah SAW pernah mengumandangkan azan tapi bukan dalam konteks seruan salat. Berdasarkan beberapa hadits yang dikutip dari buku Tadihul Adillah 4 karya H. Muhammad Syafi'i Hadzami, Rasulullah SAW mengumandangkan azan dalam beberapa satunya disebutkan dalam riwayat dari Abu Rafi Radhiyallahu'anhu, saat seseorang lahir Nabi Muhammad SAW terlihat mengucapkan azan di itulah alasan mengapa Rasulullah tidak pernah mengumandangkan azan. Semoga bermanfaat dan menambah khazanah pengetahuan para detikers ya! Simak Video "Merugi Jadi Alasan Museum Rasulullah di Probolinggo Gulung Tikar" [GambasVideo 20detik] alk/alk
mengapa rasulullah saw menyebutkan bahwa